Gaya Parenting Ala Nikita Willy: Serunya Menjalani Peran Baru Sebagai Seorang Ibu

 

Sumber : Instagram 

Ilmu parenting merupakan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan cara-cara mendidik dan mengasuh anak dengan baik. Ilmu parenting melibatkan pemahaman tentang perkembangan anak, pola asuh yang efektif, komunikasi yang baik, pengaturan disiplin yang tepat, dan memahami kebutuhan dan emosi anak. 

Memahami tahapan perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional anak membantu orangtua memberikan pendekatan yang sesuai dan mendukung dalam mendidik anak. Pola asuh yang positif melibatkan memberikan perhatian, kasih sayang, dan dukungan emosional kepada anak. Hal ini termasuk memberikan perhatian penuh, memberikan pujian dan penghargaan, serta membangun hubungan yang kuat dan saling percaya. 

Seperti yang dilakukan oleh artis ternama, Nikita Willy mempunyai caranya sendiri dalam menerapkan gaya parenting pada putra pertamanya, Issa. Metode yang digunakan dapat menjadi inspirasi bagi para ibu saat merawat bayi. Pola asuh yang digunakan orang tua untuk bayinya tentu berbeda antara satu orang tua dengan orang tua lainnya. 

Orang tua berhak memilih pola asuh yang tepat untuk anaknya. Mengajarkan pola asuh sejak dini pada anak dapat mempengaruhi kepribadian dan karakter anak di masa depan. Oleh karena itu perlu memperhatikan pendidikan khusus anak. Nikita Willy atau biasa disapa Niki yang saat ini berstatus sebagai ibu muda, kini menjadi sosialita yang diunggulkan pola asuhnya kepada Issa Xander Djokosoetono, putra pertamanya. 

Melalui berbagai persiapan, Nikita dan suaminya mendapat banyak petunjuk pola asuh yang bisa diterapkan pada Baby Issa, begitu anaknya disapa. Mereka juga tidak mengikuti pola asuh orang tua mereka di Amerika atau Asia. Mereka juga tidak pernah mengikuti mitos yang tidak bisa dibuktikan secara ilmiah. Namun bukan berarti mereka tidak mengikuti gaya pengasuhan tradisional. Gaya pengasuhan Nikita Willy sempat menuai kontroversi. Bahkan, orang tua dan mertua bintang sinetron ini keberatan dengan cara dia membesarkan bayi Issa.

Meski pendekatan Nikita dalam mengasuh anak menuai banyak kritik, namun banyak yang bisa ditiru dan dijadikan inspirasi bagi para ibu baru untuk mengasuh bayinya. Sejak Issa berusia 4 bulan, Nikita dan suaminya mengajari bayinya tidur sendiri. Bagi sebagian orang, khususnya dalam budaya Indonesia, cara ini terbilang tidak biasa. Anak Indonesia biasanya tidur dengan orang tuanya sejak lahir hingga berusia 5-6 tahun, karena usia 0-2 tahun masih disusui secara eksklusif. 

Nikita sendiri membiarkan Issa tidur sendiri, tidak sia-sia dia dan suaminya melihat bahwa ke depan mereka akan mendapatkan keuntungan. Mengajari anak sejak usia dini untuk tidur sendiri dan makan sendiri dapat membantu mereka menjadi lebih mandiri. Terbiasa melakukan hal-hal pribadi secara mandiri tanpa takut ditolak orang tua. Nikita melakukan pelatihan tidur dan juga memasang CCTV di kamar bayi agar bisa memantau dari luar kamar selama bayi tidur. Nikita yang pada akhirnya memutuskan untuk mengasuh sendiri bayinya dan tidak menyewa pengasuh untuk membantunya mengasuh anaknya. 

Keunggulan model parenting ini adalah orang tua dapat lebih dekat dengan anaknya dan memastikan semua kebutuhan anak terpenuhi dengan baik. Saat usia Issa kurang dari 6 bulan, atas izin dokter anak, ia mulai mengonsumsi makanan padat atau makanan pendamping. Nikita memilih metode Baby Led Weaning (BLW) untuk Baby Issa karena sering bepergian jauh dari kota atau luar negeri. Tentu saja, Nikita tidak melakukan cara tersebut tanpa persiapan dan pengetahuan. Setelah membaca buku-buku tentang BLW, mengikuti workshop BLW dan kursus virtual, dia yakin bisa menggunakan metode tersebut.

Sebelum tidur, Nikita mengajari Baby Issa menggosok gigi dan membaca buku. Nikita juga membangunkan bayi Issa dari tidurnya ketika tiba waktunya untuk bangun. Pola asuh ini dapat mengajarkan anak-anak sejak usia muda untuk menjalani kehidupan yang teratur. Anak-anak terbiasa dengan kegiatan yang baik sebelumnya. Selain itu, anak diharapkan bangun tepat waktu. Nikita membacakan dongeng untuk putranya sebelum tidur. 

Kegiatan rutin ini dilakukan agar anak paham dan paham bahwa setelah membaca dongeng, selanjutnya adalah langsung tidur. Nikita tidak mengenakan sarung tangan pada Issa sejak lahir, namun tujuannya agar ia bisa merasakan hal-hal baru dengan tangannya (sensori sejak lahir). Dia mengadopsi model parenting ini dari buku parenting yang dibacanya. Nikita tidak pernah melarang Baby Issa memasukkan tangan atau mainan ke dalam mulutnya.  

Comments

Popular posts from this blog

CERPEN : Jejak Warna di Pasar Ikan Tradisional Luar Batang

Melihat Hasil Karya Emas Fotografer Ferdy Siregar

Petualangan di Negeri Gajah: Mengungkap Keajaiban Wisata Thailand